Piagam Gumi Sasak disusun bukan semata-mata dalam halayan sesaat. Namun Piagam Gumi Sasak disusun sesuai dengan apa yang dilihat dan didengar selama ini. Adapun isi dari Piagam Gumi Sasak tersebut ialah sebagai berukut;
Menjadi suku Sasak adalah amanah para leluhur untuk memegang tradisi dan kebudayaan yang harus di pertanggungjawabkan kepada Allah SWT dan generasi mendatang. Menenuaikan amanah sasak itu, sejatinya merupakan mata rantai sejatinya kemanusiaan melalui simbol-simbol yang di hentakkan dalam pemikiran bangsa sasak. Yang terhampar di gumi paer. Simbol-simbol itu merupakan tanda-tanda yang terbaca, yang membangun kembali menuju jati dirinya yang sebenarnya. Perjalanan sejarah bangsa sasak diwarnai oleh hikmah yang tertuang dalam berbagai bencana yang menenggelamkan, mengaburkan, dan mendistakan keluhuran budaya sasak. Berbagai catatan penekanan, pendangkalan makna, pengetahuan jati diri, sampai pembohongan sejarah dengan berbagai kepentingan para penguasa yang masih berlangsung hingga saat ini, melalui pencitraan budaya dan sejarah bangsa yang ditulis dengan persepktif dan kepentigan kolonialisme dan imperialism modern. Hal itu telah membuat bangsa ini menjadi bangsa inferior yang tak mampu tegak di antara bangsa-bangsa lain dalam rangka menegakkan amanat kefitrahannya sebagai bangsa.
Sadar dalam hal tersebut, kami anak-anak bangsa sasak mengumumkan PIAGAM GUMI SASAK sebagai berikut:
Pertama:
berjuang bersama menggali dan menegakkan jati diri bangsa Sasak demi kedaulatan dan kehormatan budaya sasak.
Kedua:
Berjuang bersama memelihara, menjaga dan mengembangkan khazanah intelektual bangsa Sasak agar terpilih kemurnian kebenarannya, kepatutan, dan keindahan sesuai dengan roh budaya Sasak.
Ketiga:
Berjuang bersama menegkkan harkat dan martabat bangsa Sasak melalui karya-karya kebudayaan yang membawa bangsa Sasak menjadi bangsa yang maju dan menjunjung tiga nilai religiusitas dan tradisionalitas.
Keempat:
Berjuang bersama membangun citra sejati bangsa Sasak baru dengan kejatidirian yang kuat untuk menghadapi tantangan peradaban masa depan.
Kelima:
Berjuang bersama dalam satu tatanan masyarakat adat yang egalitar, bersatu dan berwibawa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kakuatan serta memberkahi perjalanan bangsa Sasak menuju kemaslahatan seluruh umat manusia.
Mtaram, 14 Mulut Tahun Jenawat/ 1437 H
26 Desember 2015
Ditandatangani bersama kami,
1. Drs. Lalu Azhar
2. Drs. Haji Lalu Mujtahid
3. Drs. Lalu Baiq Windia M.Si
4.TGH. Ahyar Abduh
5. Drs. Haji Husni Mu’adz MA., Ph. D
6. Dr. Muhammad Fajri, M.A
7. Dr. Jamaludin, M. Ag
8. Dr. Lalu Abd. Kholik, M.Hum.
9. Drs. H. Abd. Muhit Ellepaki, M. Sc
10. Dr. H. Sudirman M. Pd
11. Dr. H. L., Agus Faturrahman
12. Mundzirin S.H
13. L., Ari Irwan, SE., S. PD., M. PD
Penyusunan dan pembacaan Piagam Gumi Sasak semata-mata bukan karena hal-hal yang sepele. Namun Piagam Gumi Sasak disusun sesuai dengan apa yang dilihat dan didengar selama ini. Dan disetujui oleh tokoh-tokoh budayawan diatas. Selain itu, tujuan dari penyusunan dan pembacaan Piagam Gumi Sasak ialah untuk menyatukan roh, semangat bangse Sasak ini agar mencapai di jati diri.
Semoga bermanfaat. Kembangkan
BalasHapusMakasih infonya, smoga dapat dilaksanakan dengan baik oleh generasi selanjutnya.
BalasHapusPiagamnya dapat dimana ya??
BalasHapusKebetulan piagamnya sy dapatkan dari dosen sy yang ikut serta dalam acara pembacaan piagam gumi sasak tersebut.
HapusKebetulan piagamnya sy dapatkan dari dosen sy yang ikut serta dalam acara pembacaan piagam gumi sasak tersebut.
HapusDan tahun pembuatan piagamnnyaq kpan?
BalasHapusTahun 2015. Sekaligus pembacaanya.
HapusTahun 2015. Sekaligus pembacaanya.
HapusBangsa infereor itu apa???
BalasHapusSemoga artikelnya bermanfaat untuk semua pemuda-pemudi penerus generasi suku Sasak.
BalasHapusDan semoga kami tidak mengacuhkan perjuangan budayawan2 Sasak yang sudah memperjuangkan dengan teguh Gumi Sasak kita tercinta.
Sangat bermanfaat. Terimakasi postingannya
BalasHapusSangat bermanfaat
BalasHapusmenambah wawasan😊
BalasHapusLuar biasa
BalasHapusWihh, artikelx bagus
BalasHapus