Minggu, 08 April 2018

Mutiara Tahajjud

         Perlahan jemariku menggulirkan satu persatu si bulat hitam berkilau, sembari diiringi suara lantunan Lailahailallah. Dengan perlahan kulukiskan lantunan "Lailahailallah" dalam hati. Mata ini seakan melihat lukisan lantunan yang keluar dari bibir di atas Ka'bah sajadahku. Putaran pertama sudah selesai si hitam bulat kugulirkan.
        Tasbih bulat hitam berkilau itu terus tergulirkan hingga tak sadar air mata ini keluar dengan derasnya. Mengingat betapa lalainya aku dalam beribadah. Betapa lalainya aku dalam menjalankan segala apa yang Engkau perintahkan dan apa yang Engkau larang.
         Wahai Dzat yang Maha Pengampun. Ampunilah hambamu yang lemah dan yang ternoda dengan butiran butiran dosa yang selama ini aku perbuat. Air mata ini tak henti-hentinya mengalir sembari di iringi dengan rasa menyesal yang tidak bisa ku bendungi.
         Wahai Dzat yang Maha Adil. Meski hambamu yang penuh dilumuti butiran-butiran dosa. Engakupun masih memberikan kenikmatan-kenikmatan yang tidak bisa saya tebak dengan begitunya. Saya merasa betapa banyak mutiara-mutiara itu yang Engkau berikan secara supraes selam ini. Baik itu kesehatan, ketenangan, kebahagian, rizkiMu, dan terutama kedua oramg tuaku sebagai kado terindah dalam hidupku ini. Alhamdulillah...
         Jemari tangan kanan terus bergerak menggulirkan tasbih andalanku. Hingga kurasakan ketenangan-ketenangan yang hinggap dalam hati.  Allah Maha Penyayang (Ar-Rahman), Allah Maha Pengampun (Al-Goffar). Allah Maha Penerima Tobat (At-Taubat), Allah Maha Segala-galanya. Perlahan derasan air mata ini mulai terhenti mengingat keadilanMu. Namun jemariku terus menggulirkan tasbih andalan itu.
                Lailahailallah..Lailahailallah..Lailahailallah..Lailahaillah..Lailahailallah..Lailahailallah..Lailahailallah..Lailahailallah..Lailahailallah..Lailahailallah..Lailahailallah..Lailahailallah..Lailahailallah..Lailahailallah..Lailahailallah..Lailahailallah..Lailahailallah..Lailahailallah..Lailahailallah..Lailahailallah..
         Rasa syukurku terus menerus hinggap di dada. Bagaikan malam ini saya menemukan mutiara penyejuk hati.
        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar